3 CERITA UNTUK 3 SAHABAT YANG SEDANG BAHAGIA
Menulis
dengan tema tiga….mmmhhhhh…..asli agak berpikir keras juga nih ! Asli awalnya bingung,
kuingat benda apa yang berjumlah tiga di rumahku, tanggal kelahiran kami
berempat juga jauh - jauh dari angka
tiga, foto kami bertiga minus Bapaknya, karena beliau yang memotret, hasil fotonya kurasa
kurang nendang untuk diikutkan dalam GA ini, mau bikin puisi atau prosa, lagi –
lagi isi kepala isinya cuma lagi mikiran harga bumbu dapur yang melambung
tinggi..…ah apa yaaa ? Mau bikin prakarya yang bermakna tiga buat ketiga
sahabat blogger yang sedang ngadain
syukuran rame - rame, tanganku gak trampil juga. Hiks ! Sedih aku.
Akhirnya…..pas
mata udah mulai reyep – reyep mau merem, cling ada ide menarik melintas….ah
yaaa….aku kan pernah mengalami kehamilan tiga kali dalam hidupku. :)
Tak perlu
berpanjang kata, langsung kumulai saja ceritaku yaaa…..
1. Kehamilan Pertama
Dua bulan setelah pernikahan kami, aku dinyatakan positif hamil, setelah
sebelumnya bolak – balik periksa ke klinik karena badan terasa meriang yang tak
kunjung sembuh meski minum obat 3x sehari . Hehehe. Ternyata…..aku hamil !
Bodohnya diriku saat itu.
Bahagia tentu saja, di beri kepercayaan yang begitu cepat olehNya untuk
segera mempunyai keturunan dan membayangkan akan segera menjadi Ibu menimang
bayi mungil buah cinta kami……ah berjuta impian waktu itu.
Meski ternyata menjalani kehamilan itu banyak halang rintang yang ada.
Ada banyak pengalaman di kehamilanku yang pertama ini, ada saja keluhan yang
kurasakan dari morning sickness sampai ngidam yang enggak – enggak. Tapi yang
terparah kurasakan adalah ketika berkali – kali mengalami pendarahan dari awal
kehamilan sampai bulan ke tujuh. Sempat juga mengalami kontraksi palsu ( Braxton
Hiks ) yaitu kontraksi yang bukan tanda – tanda mau melahirkan tetapi dikarenakan
aku sering sakit pada masa kehamilan. Kontraksi palsu itu sakitnya …Masya
Allah…sampai kaki terasa lumpuh, kaku dan
tak bisa di gerakkan.
Pada waktu itu aku hanya bisa pasrah atas kehendakNya apapun
yang terjadi it will be…will be…..Akhirnya
janin cuma bertahan di usia kehamilan di akhir bulan ke tujuh. Ya, diusia
kehamilan yang belum cukup, aku mengalami pecah ketuban di kantor, jadi dengan terpaksanya
aku melahirkan lebih awal, yang tentu saja bayi kami premature. Tapi
Alhamdulillah meski terlihat mungil, bayi
kami yang berjenis kelamin perempuan itu, sehat wal afiat tak kurang suatu apa.
Kini bayi mungil itu kini telah menjelma menjadi gadis kecil beranjak remaja
..ya.. Sulungku si empunya nama Alifa Aulia Hanif yang arti kurang lebihnya : Anak perempuan pertama yang mulia dan cerdas,
selalu berada di jalan yang lurus, teguh, bersih dan suci . Insya
Allah. Amin.
2.
Kehamilan ke dua
Menginjak Sulungku berusia tiga tahun, aku kembali di beri kepercayaan
untuk hamil . Kehamilan keduapun tak
berbeda jauh dengan yang pertama, karena memang dari sananya rahimku sangat
lemah. Lagi – lagi aku mengalami pendarahan berulang sejak awal kehamilan. Sampai
pada suatu pagi seperti biasa, aku
berangkat ke kantor menggunakan angkutan umum, bus jurusan Semarang – Purwokerto, memasuki terminal Purworejo, ternyata jalan
masuk terminal rusak parah dan berlubang
- lubang , yang mengakibatkan bus oleng
begitu rupa.
Alhasil sesampai di kantor, perutku mulas, pinggang dan punggungku pegal begitu rupa, pendarahan hebatpun tak
terelakan. Aku pulang kembali ke rumah,
langsung ke Bidan terdekat, oleh Bu Bidan langsung di beri surat rujukan ke Rumah Sakit
Ibu bersalin karena janin yang ada di rahimku tak bisa dipertahankan. Tak boleh
ku menyalahkan siapapun, yang jelas ini adalah takdirNya…janinku yang baru
berusia tepat tiga bulan terpaksa
digugurkan. Maafkan Ibu, Nak…Ibu yakin Allah Swt lebih menyayangimu, dan menjadikanmu malaikat
kecil di surgaNya. Amin.
3.
Kehamilan ketiga.
Dua tahun setelah aku keguguran, kembali Allah memberi anugerah
kehamilan yang ketiga, karena sudah berpengalaman pada kehamilan pertama dan
kedua, akhirnya aku memutuskan untuk resign
dari kerja demi kesehatan jabang bayi dan diriku sendiri.
Kunikmati hari – hari ‘males’ di rumah..Hehehe, iya aku kalau lagi hamil
malesnya minta ampun, apapun males,
makan males, kerja males, apalagi mandi uuhhh males banget, bau sabun wangi yang
seger itu langsung hoeks..hoeks.
Hihihihi.
Di bulan kedua, ahh… lagi – lagi aku demam tinggi, pikiranpun sudah gak
karuan…pasti begini..pasti begitu…pasti begono…weslah pasrah. Ternyata beberapa
hari kemudian seluruh tubuhku timbul bintil – bintil cacar air, awalnya aku
menganggap biasa saja, kuobati dengan ala kadarnya, tapi lama – lama kurasa kok
semakin parah, akhirnya sehabis sholat subuh
di bulan puasa waktu itu, aku langsung di bawa ke dokter terdekat. Setelah di
periksa ini, itu dan kening dokterpun sesekali mengeryit, yang makin membuatku
khawatir, dan tanda tanya, kemudian diambilnya buku besar dan tebal dari rak samping meja praktek, dengan rasa
cemas kutunggui Pak dokter itu meneliti satu persatu tulisan di depannya.
Sambil menghela nafas berat, akhirnya Pak dokterpun dengan sangat hati –
hati mengatakan , bahwa aku terkena virus Rubella atau campak Jerman, dikatakan
virus tersebut sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena bisa menular ke janin,
dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi perkembanganya. Dan dengan berat hati surat
rujukan untuk menggugurkan janinpun di berikan kepadaku.
Kelu, sedih , menyesal, kecewa, marah rasanya jadi satu waktu itu, tapi
di sepanjang perjalanan pulang, aku bertekad tak akan surat rujukan itu
kutindak lanjuti, apapun yang di berikan Allah, kupasrahkan kembali kepadaNya.
Hari demi hari, bulan demi bulan, meski telah pasrah atas kehendakNya,
terselip juga rasa cemas yang selalu datang saat di rumah sendirian.
Hari ‘H’ pun tibalah…hari Minggu, 11 Juni 2006 tepat jam 11 siang .…Subhanallah..lahir
bayi laki – laki kami, putih, montok lucu ..sehat wal afiat tak kurang suatu apa… Syukurku atas
kehadiratNya tak terkira, tak henti – hentinya aku menyebut kebesaran AsmaNya.
" Jika kamu bersyukur, Aku akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu
mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih " ( Ibrahim : 7
)
Dan bayi laki laki itu kuberi nama :
Muhamad Dzikra Raihansyah yang arti kurang lebihnya : Anak laki – laki terpuji, yang ahli dzikir, Insya
Allah seharum aroma surga. Amin.
Sahabat blogger, itulah tiga cerita tentang kehamilanku, semoga bisa
menjadi wacana dan syukur – syukur bisa dipetik nilai positifnya. Amin.
"POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DAN ACACICU"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar