Satu kisah ketika kami (Aku, Adya, Arina dan Dita) mengunjungi
kedutaan besar indonesia di Beijing pada saat perjalanan kami berlibur.
Kami disambut oleh atase pendidikan RI untuk Beijing yaitu pak Chaerun
Anwar, Beliau menyambut kami di kantornya bersama seorang staff nya
bernama pak Riyanto yang telah 17 tahun berada di China ini. Kami banyak
bercerita dengan pak Chaerun tentang China dan Indonesia mulai dari
beasiswa pertukaran pelajar hingga perdagangan bebas yang terjalin antar
kedua negara berkembang ini.
Satu pembicaraan kami yang menarik bagiku ialah ketika pak Chaerun
menanyakan kepada kami tentang jurusan kami. Sontak kami semua menjawab
kami dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, karena memang kami semua di jurusan yang sama hanya Adya
merupakan angkatan 2007, Dita 2008 sedang Aku dan Arina ialah angkatan
2010, mendengar hal tersebut pak Chaerun tersenyum lalu mengatakan
kepada kami bahwa kalian beruntung masuk ke dalam jurusan Hubungan
Internasional karena banyak lahan pekerjaan yang tersedia bagi para
lulusan ini khususnya yang berhubungan mengani hubungan antar negara.
Kami semakin tertarik mengenai apa yang di bicarakan oleh pak
Chaerun, begitu kami memanggilnya. Karena memang banyak isu yang beredar
di kalangan masyarakat khususnya mahasiswa mengenai apatisme
lulusan-lulusan HI yang belum jelas masa depannya karena mungkin
pemahaman mereka yang dangkal tentang apa dan bagaimana jurusan Hubungan
Internasional ini. Selain itu mungkin Jurusan ini tidak secara spesifik
mengarahkan lulusannya untuk masuk pada suatu lapangan pekerjaan
tertentu tak seperti jurusan lain yang mungkin langsung menawarkan
pekerjaan tertentu kepada lulusannya.
Jurusan Hubungan Internasional memang tidak secara spesifik
mengarahkan lulusannya untuk masuk ke pekerjaan tertentu, namun Jurusan
ini mengajaran kepada mahasiswanya mengenai soft skill yang dibutuhkan ketika memasuki dunia kerja, tak hanya politik internasional ataupun diplomasi namun juga emotional skill
yang diselipkan dalam setiap materinya. itu lah mengapa lulusan
Hubungan Internasional dapat masuk ke berbagai lapangan pekerjaan
seperti Wartawan, Dosen, bahkan Diplomat.
Kembali ke pembicaraan kami tadi, pak Chaerun menjelaskan bahwa di
bidangnya di Atase Pendidikan ia memiliki staff yang kesemuanya lulusan
HI karena memang mereka memiliki kemampuan khusus dalam bidang ini. Dan
ia juga mengatakan lulusan HI tak harus masuk ke Kemenlu yang notabene
berurusan dengan luar negeri. Di berbagai departemen pemerintah seperti
departemen perdagangan dan departemen perdagangan, mereka memiliki biro
luar negeri nya tersendiri yang berhubungan langsung mengenai
bidang-bidang tersebut dengan luar negeri.
Nah pointnya adalah ternyata ada berbagai macam pekerjaan yang
disediakan oleh berbagai departemen meskipun secara kasat mata
departemen tersebut berurusan dengan dalam negeri. Tinggal mereka selaku
mahasiswa jurusan Hubungan internasional untuk membuka mata mereka agar
optimis dengan masa depan mereka dan menambah kualitas mereka sebagai
seorang yang patut diperhitungkan untuk mendapat pekerjaan yang layak.
jangan hanya jadi mahasiswa biasa yang lulus lalu tak memiliki modal
plus untuk menunjang predikat mereka sebagai sarjana. bayangkan saja ada
berapa perguruan tinggi yang memiliki prodi Hubungan Intenasional dan
berapa lulusan mereka setiap tahunnya. belum lulusan dari jurusan lain
yang juga dapat mengincar posisi-posisi tersebut.
Maka harapan penulis dengan tulisan ini ialah bagi mereka yang telah
terlanjur masuk ke jurusan hubungan internasional janganlah berkecil
hati karena kalian sesungguhnya telah “terjerumus ke jalan yang benar”
dan terus tambah skill kalian agar menjadi pembeda dengan pesaing yang
lain. semoga bermanfaat.
sumber: http://pbackpacker.blogspot.com/2012/07/lulusan-hubungan-internasional-mau-jadi.html
oleh
Akhmad Rifky Setya Anugrah
Mahasiswa HI UMY peraih beasiswa SIAS University, China
Tidak ada komentar:
Posting Komentar