Jumat, 27 September 2013

3 CERITA UNTUK 3 SAHABAT YANG SEDANG BAHAGIA


Menulis dengan tema tiga….mmmhhhhh…..asli agak berpikir keras juga nih ! Asli awalnya bingung, kuingat benda apa yang berjumlah tiga di rumahku, tanggal kelahiran kami berempat juga jauh  - jauh dari angka tiga, foto kami bertiga minus Bapaknya, karena beliau yang memotret, hasil fotonya kurasa kurang nendang untuk diikutkan dalam GA ini, mau bikin puisi atau prosa, lagi – lagi isi kepala isinya cuma lagi mikiran harga bumbu dapur yang melambung tinggi..…ah apa yaaa ? Mau bikin prakarya yang bermakna tiga buat ketiga sahabat blogger yang sedang  ngadain syukuran rame - rame, tanganku gak trampil juga. Hiks ! Sedih aku.

Akhirnya…..pas mata udah mulai reyep – reyep mau merem, cling ada ide menarik melintas….ah yaaa….aku kan pernah mengalami kehamilan tiga kali dalam hidupku. :)

Tak perlu berpanjang kata, langsung kumulai saja ceritaku yaaa…..


1.   Kehamilan Pertama

Dua bulan setelah pernikahan kami, aku dinyatakan positif hamil, setelah sebelumnya bolak – balik periksa ke klinik karena badan terasa meriang yang tak kunjung sembuh meski minum obat 3x sehari . Hehehe. Ternyata…..aku hamil ! Bodohnya diriku saat itu.  Bahagia tentu saja, di beri kepercayaan yang begitu cepat olehNya untuk segera mempunyai keturunan dan membayangkan akan segera menjadi Ibu menimang bayi mungil buah cinta kami……ah berjuta impian waktu itu.


Meski ternyata menjalani kehamilan itu banyak halang rintang yang ada. Ada banyak pengalaman di kehamilanku yang pertama ini, ada saja keluhan yang kurasakan dari morning sickness sampai ngidam yang enggak – enggak. Tapi yang terparah kurasakan adalah ketika berkali – kali mengalami pendarahan dari awal kehamilan sampai bulan ke tujuh. Sempat juga mengalami kontraksi palsu ( Braxton Hiks ) yaitu kontraksi yang bukan tanda – tanda mau melahirkan tetapi dikarenakan aku sering sakit pada masa kehamilan. Kontraksi palsu itu sakitnya …Masya Allah…sampai kaki terasa  lumpuh, kaku dan tak bisa di gerakkan.

Pada waktu itu aku hanya bisa pasrah atas kehendakNya apapun yang terjadi it  will be…will be…..Akhirnya janin cuma bertahan di usia kehamilan di akhir bulan ke tujuh. Ya, diusia kehamilan yang belum cukup, aku mengalami pecah ketuban di kantor, jadi dengan terpaksanya aku melahirkan lebih awal, yang tentu saja bayi kami premature. Tapi Alhamdulillah meski terlihat mungil,  bayi kami yang berjenis kelamin perempuan itu, sehat wal afiat tak kurang suatu apa. Kini bayi mungil itu kini telah menjelma menjadi gadis kecil beranjak remaja ..ya.. Sulungku si empunya nama Alifa Aulia Hanif yang arti kurang lebihnya : Anak perempuan pertama yang mulia dan cerdas, selalu berada di jalan yang lurus, teguh, bersih dan suci . Insya Allah. Amin.


2.   Kehamilan ke dua


Menginjak Sulungku berusia tiga tahun, aku kembali di beri kepercayaan untuk  hamil . Kehamilan keduapun tak berbeda jauh dengan yang pertama, karena memang dari sananya rahimku sangat lemah. Lagi – lagi aku mengalami pendarahan berulang sejak awal kehamilan. Sampai pada suatu  pagi seperti biasa, aku berangkat ke kantor menggunakan angkutan umum,  bus jurusan Semarang – Purwokerto,  memasuki terminal Purworejo, ternyata jalan masuk terminal rusak  parah dan berlubang - lubang , yang mengakibatkan bus  oleng begitu rupa.


Alhasil sesampai di kantor, perutku mulas, pinggang dan punggungku  pegal begitu rupa, pendarahan hebatpun tak terelakan.  Aku pulang kembali ke rumah,  langsung ke Bidan terdekat, oleh Bu Bidan langsung di beri surat rujukan ke Rumah Sakit Ibu bersalin karena janin yang ada di rahimku tak bisa dipertahankan. Tak boleh ku menyalahkan siapapun, yang jelas ini adalah takdirNya…janinku yang baru berusia tepat tiga bulan terpaksa  digugurkan. Maafkan Ibu, Nak…Ibu yakin Allah  Swt lebih menyayangimu, dan menjadikanmu malaikat kecil di surgaNya. Amin.


3.   Kehamilan ketiga.


Dua tahun setelah aku keguguran, kembali Allah memberi anugerah kehamilan yang ketiga, karena sudah berpengalaman pada kehamilan pertama dan kedua, akhirnya aku memutuskan  untuk  resign  dari kerja  demi kesehatan jabang bayi dan diriku sendiri. Kunikmati hari – hari ‘males’ di rumah..Hehehe, iya aku kalau lagi hamil malesnya minta ampun,  apapun males, makan males, kerja males, apalagi mandi uuhhh males banget, bau sabun wangi yang seger itu langsung hoeks..hoeks. Hihihihi.


Di bulan kedua, ahh… lagi – lagi aku demam tinggi, pikiranpun sudah gak karuan…pasti begini..pasti begitu…pasti begono…weslah pasrah. Ternyata beberapa hari kemudian seluruh tubuhku timbul bintil – bintil cacar air, awalnya aku menganggap biasa saja, kuobati dengan ala kadarnya, tapi lama – lama kurasa kok semakin parah, akhirnya sehabis  sholat subuh di bulan puasa waktu itu, aku langsung di bawa ke dokter terdekat. Setelah di periksa ini, itu dan kening dokterpun sesekali mengeryit, yang makin membuatku khawatir, dan tanda tanya, kemudian diambilnya buku besar dan tebal   dari rak samping meja praktek, dengan rasa cemas kutunggui Pak dokter itu meneliti satu persatu tulisan di depannya.


Sambil menghela nafas berat, akhirnya Pak dokterpun dengan sangat hati – hati mengatakan , bahwa aku terkena virus Rubella atau campak Jerman, dikatakan virus tersebut sangat berbahaya bagi ibu hamil, karena bisa menular ke janin, dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi perkembanganya. Dan dengan berat hati surat rujukan untuk menggugurkan janinpun di berikan kepadaku.


Kelu, sedih , menyesal, kecewa, marah rasanya jadi satu waktu itu, tapi di sepanjang perjalanan pulang, aku bertekad tak akan surat rujukan itu kutindak lanjuti, apapun yang di berikan Allah, kupasrahkan kembali kepadaNya.

Hari demi hari, bulan demi bulan, meski telah pasrah atas kehendakNya, terselip juga rasa cemas yang selalu datang saat di rumah sendirian.


Hari ‘H’ pun tibalah…hari Minggu, 11 Juni 2006 tepat jam 11 siang .…Subhanallah..lahir bayi laki – laki kami, putih, montok lucu ..sehat wal afiat tak kurang suatu apa… Syukurku atas kehadiratNya tak terkira, tak henti – hentinya aku menyebut kebesaran AsmaNya. 
 " Jika kamu bersyukur, Aku akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmatKu, maka sesungguhnya azabKu sangat pedih " ( Ibrahim : 7 )

Dan bayi laki  laki itu kuberi nama : Muhamad Dzikra Raihansyah yang arti kurang lebihnya : Anak laki – laki terpuji, yang ahli dzikir, Insya Allah  seharum  aroma surga.  Amin.


Sahabat blogger, itulah tiga cerita tentang kehamilanku, semoga bisa menjadi wacana dan syukur – syukur bisa dipetik nilai positifnya. Amin.
 "POSTINGAN PENUH RASA SYUKUR INI UNTUK MEMERIAHKAN SYUKURAN RAME RAME MAMA CALVIN, LITTLE DIJA DAN ACACICU"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar