Minggu, 18 November 2012

adat padang


RENUNGKAN PESAN RANGGAEK KE ANAKNYA

RENUNGKAN PESAN RANGGAEK KE ANAKNYA Assalamu’alaikum …
Ananda …
Ateis Minang adalah musibah sekaligus fenomena menjauhkan generasi Minangkabau dari adat budayanya …
Ini adalah kondisi amat berbahaya …
Sebab, secara sosial budaya dan wilayah kepemilikan di Indonesia sampai kini …
Hanya wilayah Minangkabau saja kawasan ulayatnya yang belum terjamah 100% oleh kolonial imperial kapitalis yang liberalis itu …
Dan perlu ananda ketahui, bahkan oleh semua rakyat Minangkabau ini …
Bahwa di dalam buminya terkandung mineral kaya amat berharga lebih banyak dari yang dimiliki Papua dan daerah lainnya
>>> silahkan bertanya kepada ahlinya untuk itu <<<
Maka satu satunya upaya kolonial imperial kapitalis liberal itu adalah menghapus adat budaya Minangkabau melalui berbagai cara …
Akhirnya, ranah ini akan dikuasai mereka satu ketika kelak ….
Selain itu, bila Minang kehilangan kearifan budayanya maka identitas Minang dan identitas Nasional ini secara pasti akan hilang pula …
Maka ujungnya Indonesia tidak berharga lagi …
Akibatnya sangat jauh ananda …
Kami juga melihat dan menyaksikan dengan jelas bahwa jarang terjadi (bahkan tidak pernah terjadi) etnis Batak, Jawa, Bugis, Bali, Kahayan atau apa saja di nusantara Indonesia ini yang menghujat adat budaya mereka …
Kecuali, sekarang ini, hanya orang Minang saja yang seakan disuruh serta dibiayai menghujat adat budayanya, termasuk melalui pendekatan agama Islam yang dianut seratus prosen oleh orang Minang ini …
Rahasia apa yang ada dibalik itu semua ananda …. ???? …
S i l a h k a n …. J a w a b l a h …
INI PERANG BESAR …
Bahkan mungkin parang “basosoh” melalui alam maya …
Maaf jika kami menyampaikan ini dengan cara begini …
Ketahuilah bahwa Minangkabau memiliki dua kekayaan besar …
Pertama “kekayaan intelektual” dengan budayanya yang kuat berasas kepada Kitabullah yakni Al Quran dan umatnya adalah Islam sehingga disepakati diluar Islam bukan orang Minang ..
Kedua adalah “kekayaan alamnya” yang masih terpendam didalam perut buminya, “ibarat ikan yang berada di mata kucing yang sedang kelaparan” …
Dan inilah yang akan dihancurkan itu melalui pendongkelan budaya Minangkabau itu …
Mohon maafkan ayahanda …
Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar