KISI-KISI UJIAN PRAKTIK FISIKA
A. Tujuan Praktikum
Siswa dapat mengukur massa jenis benda dengan alat dan bahan yang telah
disediakan.
B. Alat dan Bahan
1. Neraca empat lengan 4. Silinder kuningan
2. Gelas ukur 5. Benang
3. Gelas kimia 6. Air
C. Cara Kerja
1. Ukurlah massa benda (silinder kuningan) dengan Neraca empat lengan yang telah
disediakan. Catat hasil pengukuranmu.
2. Ukurlah volume benda dengan gelas ukur berisi air. Catat hasil pengukuranmu.
3. Hitunglah massa jenis kuningan dengan rumus:
D. Data Pengamatan
1. Massa Silinder Kuningan
a. Skala besar = ……….. gram
b. Skala sedang = ……….. gram
c. Skala kecil = ……….. gram
d. Skala paling kecil = ……….. gram
Hasi pengukuran = ……….. gram
2. Volume
a. Volume air mula-mula (V1) = ………… cm3
b. Volume akhir (V2) = ………… cm3
c. Hasil pengukuran = V2 – V1 = ………… cm3
3. Massa jenis benda = ............ g/cm3
Siswa dapat mengukur massa jenis benda dengan alat dan bahan yang telah
disediakan.
B. Alat dan Bahan
1. Neraca empat lengan 4. Silinder kuningan
2. Gelas ukur 5. Benang
3. Gelas kimia 6. Air
C. Cara Kerja
1. Ukurlah massa benda (silinder kuningan) dengan Neraca empat lengan yang telah
disediakan. Catat hasil pengukuranmu.
2. Ukurlah volume benda dengan gelas ukur berisi air. Catat hasil pengukuranmu.
3. Hitunglah massa jenis kuningan dengan rumus:
D. Data Pengamatan
1. Massa Silinder Kuningan
a. Skala besar = ……….. gram
b. Skala sedang = ……….. gram
c. Skala kecil = ……….. gram
d. Skala paling kecil = ……….. gram
Hasi pengukuran = ……….. gram
2. Volume
a. Volume air mula-mula (V1) = ………… cm3
b. Volume akhir (V2) = ………… cm3
c. Hasil pengukuran = V2 – V1 = ………… cm3
3. Massa jenis benda = ............ g/cm3
Senin, 01 Agustus 2011
Rangkaian Seri
Standar Kompetensi:
Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
Menyelidiki Rangkaian Seri dan Paralel
Rangkaian lampu seperti gambar di bawah ini disebut rangkaian seri. Karena bagian-bagian dari suatu rangkaian seri disambung satu setelah yang lain, besarnya arus yang mengalir sama untuk seluruh bagian rangkaian. Apabila kamu menghubungkan tiga amperemeter ke dalam rangkaian tersebut seperti ditunjukkan pada gambar itu, ketiga amperemeter itu akan menunjukkan harga yang sama.
Apa yang terjadi jika salah satu bagian rangkaian seri terputus? Dalam rangkaian seri arus listrik hanya mempunyai satu jalan yang dapat dilewati. Karena itu apabila ada bagian yang terputus, berarti rangkaian dalam keadaan terbuka dan arus pasti tidak mengalir. Apakah hal ini sesuai dengan hasil pengamatanmu?
Pada di atas, dalam rangkaian seri, besar tegangan sumber, Vsumber, adalah sama dengan jumlah tegangan pada lampu A dan B,
Vsumber = VA + VB
Karena arus I yang melalui lampu-lampu tersebut sama besar, maka
VA = IRA dan VB = IRB
Oleh karena itu,
Vsumber = IRA + IRB atau
Vsumber = I(RA + RB)
Arus yang mengalir melalui rangkaian tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
Persamaan ini berlaku untuk setiap jumlah hambatan seri, tidak hanya dua seperti gambar di atas. Arus yang sama akan tetap mengalir bila satu resistor tunggal, R, mempunyai hambatan yang sama dengan jumlah hambatan dua lampu tersebut. Hambatan seperti itu disebut hambatan ekivalen rangkaian atau sirkuit tersebut. Untuk hambatan seri, hambatan ekivalen sama dengan jumlah seluruh hambatan yang dihubungkan seri.
R = RA + RB
untuk dua hambatan yang dihubungkan seri, dan
R = RA + RB + RC
untuk tiga hambatan yang dihubungkan seri, dan seterusnya.
Perhatikan bahwa hambatan ekivalen selalu lebih besar daripada setiap hambatan tunggal yang dihubungkan seri tersebut. Oleh karena itu, jika tegangan baterai tidak
berubah, penambahan lebih banyak alat secara seri selalu menurunkan arus tersebut. Untuk menghitung arus, I, yang mengalir dalam suatu rangkaian seri, pertama-tama
hitunglah hambatan ekivalen, R, dan kemudian gunakan persamaan berikut ini untuk menghitung I.
Vsumber = VA + VB
Karena arus I yang melalui lampu-lampu tersebut sama besar, maka
VA = IRA dan VB = IRB
Oleh karena itu,
Vsumber = IRA + IRB atau
Vsumber = I(RA + RB)
Arus yang mengalir melalui rangkaian tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
Persamaan ini berlaku untuk setiap jumlah hambatan seri, tidak hanya dua seperti gambar di atas. Arus yang sama akan tetap mengalir bila satu resistor tunggal, R, mempunyai hambatan yang sama dengan jumlah hambatan dua lampu tersebut. Hambatan seperti itu disebut hambatan ekivalen rangkaian atau sirkuit tersebut. Untuk hambatan seri, hambatan ekivalen sama dengan jumlah seluruh hambatan yang dihubungkan seri.
R = RA + RB
untuk dua hambatan yang dihubungkan seri, dan
R = RA + RB + RC
untuk tiga hambatan yang dihubungkan seri, dan seterusnya.
Perhatikan bahwa hambatan ekivalen selalu lebih besar daripada setiap hambatan tunggal yang dihubungkan seri tersebut. Oleh karena itu, jika tegangan baterai tidak
berubah, penambahan lebih banyak alat secara seri selalu menurunkan arus tersebut. Untuk menghitung arus, I, yang mengalir dalam suatu rangkaian seri, pertama-tama
hitunglah hambatan ekivalen, R, dan kemudian gunakan persamaan berikut ini untuk menghitung I.
Senin, 25 Juli 2011
Hukum Coulomb
Standar Kompetensi:
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
3.1 Mendeskripsi-kan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pernahkah anda menyaksikan peristiwa dua benda non magnetik yang saling tarik-menarik? Jika belum, lakukanlah percobaan berikut:
Sobeklah selembar kertas menjadi potongan kecil-kecil (kurang lebih ukuran 1 cm x 1 cm). Kemudian gosokkanlah sebatang penggaris plastik ke rambut kering, dan dekatkan penggaris itu ke potongan kertas tadi. Apa yang terjadi? Potongan kertas kecil akan menempel ke penggaris plastik. Mengapa demikian?
Tarik menarik antara kertas dengan penggaris
plastik terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik yang dimiliki
kedua benda itu. Pada saat itu, kertas bermuatan listrik positif
sedangkan penggaris plastik bermuatan listrik negatif.
Pada tahun 1786, Charles Coulomb dari Prancis mengadakan eksperimen untuk menyelidiki interaksi antara benda-benda yang bermuatan listrik. Hasil eksperimen itu kemudian dinyatakan ke dalam hukum Coulomb, yang berbunyi:
"besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik yang terpisah pada jarak tertentu sebanding dengan besar muatan kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda."
Hukum Coulomb itu dirumuskan:
Jika muatan kedua benda sejenis, maka akan terjadi gaya tolak menolak. Jika muatan kedua benda berlawanan jenis, maka akan terjadi gaya tarik menarik.
Contoh Soal
Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa gaya coulomb merupakan gaya tarik menarik.
Pada tahun 1786, Charles Coulomb dari Prancis mengadakan eksperimen untuk menyelidiki interaksi antara benda-benda yang bermuatan listrik. Hasil eksperimen itu kemudian dinyatakan ke dalam hukum Coulomb, yang berbunyi:
"besar gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik yang terpisah pada jarak tertentu sebanding dengan besar muatan kedua benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda."
Hukum Coulomb itu dirumuskan:
Jika muatan kedua benda sejenis, maka akan terjadi gaya tolak menolak. Jika muatan kedua benda berlawanan jenis, maka akan terjadi gaya tarik menarik.
Contoh Soal
Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa gaya coulomb merupakan gaya tarik menarik.
Minggu, 24 Juli 2011
Energi Listrik
Standar Kompetensi:
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
3.2. Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Pengertian ini berlaku pula untuk salah satu bentuk energi, yaitu energi lisrik. Menurut hukum kekekalan energi mekanik, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, yang dapat dilakukan hanyalah mengubah bentuk energi ke bentuk energi lain.
Eenergi listrik sebagaimana yang digunakan manusia, berasal dari energi lain, antara lain:
1. Dari energi gerak. Peristiwa pengubahannya terjadi pada pembangkit listrik tenaga air, tenaga disel, tenaga angin, dsb.
2. Dari energi gerak. Peristiwa pengubahannya terjadi pada pembangkit listrik tenaga panasa bumi dan tenaga uap.
3. Dari energi matahari. Peristiwa pengubahannya terjadi pada pembangkit listrik tenaga surya.
4. Dari energi kimia. Peristiwa pengubahannya terjadi batu batere dan aki.
Perhitungan Energi Listrik
Energi listrik dihitung dengan rumus:
Contoh Soal:
Sebuah lampu yang memiliki hambatan 40 ohm, dinyalakan dengan tegangan listrik 20 V selama 2 menit. Berapakah banyaknya energi listrik yang digunakan lampu itu?
Jawab:
Rabu, 20 Juli 2011
Biaya Listrik
Standar Kompetensi:
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
3.2. Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.
Di negara kita, perusahaan pemasok listrik bagi pelanggan (masyarakat) adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Atas pemakaian listrik, oleh PLN pelanggan dikenakan biaya tertentu dalam rentang satu bulan.
Biaya listrik yang digunakan oleh pelanggan dihitung berdasarkan banyaknya energi listrik yang digunakan. Dalam perhitungan PLN, satuan energi listrik yag digunakan adalah kWh (kilo watt hour) atau dalam bahasa Indonesia diartikan kilo watt jam. Dari satuan ini, maka basis waktunya adalah dalam jam.
Rumus energi listrik adalah:
W = energi listrik (kWh)
p = daya listrik (W)
t = waktu (jam)
Contoh 1:
Sebuah rumah menyalakan sebuah lampu 25 W selama 4 jam sehari. Jika harga listrik Rp 500,- per kWh, berapakah biaya yang harus dibayarkan dalam sebulan (30 hari)?
Jawab:
Diketahui:
p = 25 W (daya)
t = 4 jam
Harga = Rp 500,00/kWh
ditanya: Biaya = ?
Karena biaya berdasarkan besar energi, maka yang dihitung adalah energi.
W = p x t
= 25 x 4
= 100 Wh (sehari)
Dalam sebulan,
W = 30 x 100 Wh
= 3000 Wh
= 3 kWh
Biaya = Rp 500,00 x 3 kWh
= Rp 1.500,00
Jadi biaya yang harus dibayar dalam sebulan Rp 1.500,00
Contoh 2:
Sebuah rumah menyalakan sebuah lampu 40 W selama 10 jam sehari, sebuah TV 150 w selama 8 jam sehari, dan sebuah kipas angin 60 w, 4 jam sehari. Jika harga listrik Rp 500,- per kWh, berapakah biaya yang harus dibayar dalam sebulan?
Jawab:
ARUS LISTRIK
Standar Kompetensi:
3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
3.2. Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Arus listrik adalah aliran muatan listrik pada suatu penghantar. Arah arus listrik adalah dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Besar arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar disebut kuat arus listrik. Kuat arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan waktu. Kuat arus listrik disimbolkan dengan huruf I, satuannya ampere (A). Rumus kuat arus listrik adalah:
Keterangan:
I = Kuat arus listrik (A)
q = banyaknya muatan listrik (C)
t = waktu (s)
Contoh Soal:
Muatan listri sebanyak 240 C mengalir pada suatu penghantar selama 2 menit. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar itu?
Jawab:
Jadi kuat arus listrik yang mengalir pada penghantar adalah 2 A.
Selasa, 11 Januari 2011
Cacat Mata
Sebagai makhluk paling sempurna, manusia dianugerahi sepasang mata yang luar biasa. Mata manusia dibekali kemampuan yang dapat melihat benda-benda yang jauh maupun benda-benda yang dekat dengan mata. Namun, seiring bertambahnya usia dan akibat perilaku yang tidak wajar, mata manusia kemudian memiliki keterbatasan. Keadaan mata manusia yang demikian dinamakan mengalami cacat mata.
Mata Normal (Emetropy)
Batas penglihatan manusia adalah titik jauh (punctum remotum (PR)), yaitu jarak terjauh yang dapat dilihat dengan jelas, dan titik dekat (punctum proxium (PP)), yaitu jarak terdekat yang dapat dilihat mata.
Mata normal dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya hingga tak berhingga. Jadi PR = ¥ cm (tak berhingga). Namun, mata normal hanya bisa melihat benda paling dekat berjarak 25 cm, jadi PP = 25 cm.
Mata Myopi (Rabun Jauh)
Penderita
myopi memiliki titik jauh yang terbatas di depan matanya, sehingga
hanya dapat melihat benda dengan jarak tertentu. Bayangan benda jatuh di
depan retina. Penderita myopi dapat ditolong dengan kacamata berlensa
negatif (cekung), dengan kekuatan lensa:
PM = kekuatan lensa (dioptri)
PR = Titik jauh mata (cm)
Mata Hypermetropi (Rabun Dekat)
Penderita
hypermteropi memiliki titik dekat yang lebih dari 25 cm, PP > 25 cm.
Bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hypermetropi dapat
ditolong dengan kacamata berlensa positif (cembung) dengan kekuatan
lensa:
PP = Titik dekat mata (cm)
Mata Presbyopi (Mata Tua)
Penderita
presbyopi memiliki titik jauh yang terbatas di depan matanya dan titik
dekat yang lebih dari 25 cm, sehingga tidak dapat melihat jelas
benda-benda yang jauh maupun yang dekat dengan mata. Penderita presbyopi
dapat ditolong dengan kacamatan berlensa rangkap (bifokal).
Contoh Soal
Seseorang hanya mampu melihat jelas pada jarak paling dekat 40 cm. Jika jarak terdekat mata normal adalah 25 cm, berapakah kekuatan lensa kacamata yang harus dia gunakan?
Jawab:
Diketahui PP = 40 cm (titik dekat)
Karena ada kata-kata paling dekat, berarti orang tersebut menderita tabuh dekat (hipermetropi).
PH = 4 - 2,5
PH = 1,5 dioptri.
Contoh Soal
Seseorang hanya mampu melihat jelas pada jarak paling dekat 40 cm. Jika jarak terdekat mata normal adalah 25 cm, berapakah kekuatan lensa kacamata yang harus dia gunakan?
Jawab:
Diketahui PP = 40 cm (titik dekat)
Karena ada kata-kata paling dekat, berarti orang tersebut menderita tabuh dekat (hipermetropi).
PH = 4 - 2,5
PH = 1,5 dioptri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar