Sebagai arsitek, jika aku mendesain
apapun, aku tetap harus memikirkan segala sesuatu untuk bisa
mengakomodir dalam semua kegiatan manusia, walaupun tentang sesuatu hal
yang sangat kecil, yang mungkin kadang2 tidak terpikirkan karena
’sesuatu yang kecil itu’ menjadi ’sesuatu yang besar’ pada suatu hari
nanti. ‘Sesuatu yang kecil’ itu salah satunya adalah jemuran.
Jika aku mendesain rumah ‘landed’ (
rumah diatas tanah ), mungkin tidak terlalu bermasalah, karena walaupun
tanah dan rumahnya kecil, tetapi bisa di desain sedemikian supaya tidak
terlalu terlihat dari tampak depan. Misalnya, aku membuat ’sketsel’ atau
devider untuk menutupi tempat jemuran, atau dinding tanaman, atau yang
lain. Banyak konsep dan desainnya dan mudah membuatnya. Sangat mudah …..
Tetapi, bagaimana dengan di apartemen? Apartemen besarnya jauh lebih
kecil dari rumah ‘landed’, walaupun rumah ‘landed’ yang terkecil, karena
pun rumah itu bisa dibuat lebih dari 1 lantai. Berbeda dengan
apartemen, yang sama sekali tidak bisa dimodifikasi, pun tanahnya milik
bersama, tower apartemen itu. Dan dalam aku mendesain apartemen, aku
atau tim kami, pasti memikirkan yang sekecil2nya dalam semua kegiatan
manusia.
Untuk jemuran, sebenarnya memang dilema.
Walau banyak orang yang sudah super modern untuk kegiatan ‘laundry’ dan
pun tinggal di apartemen, orang2 Asia khususnya, lebih memilih menjemur
pakaian di terik sinar matahari, pun jika mendung, mereka lebih memilih
mengangin2 kan jemuran mereka dibanding mengeringkan dengan mesin cuci.
Konsep desainku di sebuah apartemen
di Kelapa Gading. Walaupun apartemennya kecil dan sempit, tetapi bisa di
‘akal’I untuk menempatkan mesin cuci dan mesin pengering yang sampai
100%. Apartemen ini memang hanya dihuni seorang pria yang hanya sendiri,
jadi tidak terlalu peduli tentang jemuran ….
Atau jika kamar mandinya yang lebih
luas, bisa ditempatkan disana untuk mesin cuci dan mesin pengering. Ini
di apartemen temanku di Seoul ketika aku berlibur kesana …..
Atau di desain khusus untuk laundry, sehingga memang ‘bersih’ dan tidak ada jwmuran lewat jendela.
Walau untuk apartemen menengah keatas,
kami selalu menyediakan ‘laundy’ sampai 100% kering, pun orang2 Asia
tetap memilih tidak memakainya, juga di apartemen. Dan tim kami juga
sering mendesain tempat ‘laundry’ di basement, dengan banyak mesin cuci,
seperti hampir semua apartemen di Amerika dan di Eropa. Tetapi pada
kenyataannya, kita, warga Asia tetap membuat ‘jemuran’ yang di keluarkan
dari jendela, karena jemuran2 orang2 yang ada di apartemen terlalu
banyak …… jika orang2 Amerika atau Eropa, biasanya mereka tinggal di
apartemen hanya 1 atau 2 orang saja, keluarga besar lebih memilih rumah
‘landed’ atau apartemen besar dan mewah ……
Konsep laundry di apartemen di
Brussel dan di Amsterdam, ketika aku memang survey kesana. Laundry ini
berada di basement dan lantai dasar di apartemen mereka. Dan konsep ini
juga semua arsitek inginkan, bahwa laundry diletakkan di bawah, dan
dipakai bersama …..
Konsep ini yang biasanya dipakai di
Asia, termasuk di Jakarta, tetapi jika di ‘medium apartment’, dengan
mereka bisa membuat teralis. Jika ‘low cost apartment’ biasanya langsung
keluar dari jendela …..
Jemuran dari jendela di ShenZhen
China dan di Hongkong. Ini memang apartemen murah dan tidak mempunyai
tempat sama sekali untuk jemuran dan laundry ( mesin cuci dan mesin
pengering ).
Apartemen murah di Malaysia.
Wah ….. aku baru tahu (
kfk.kompas.com ) bahwa ada apartemen yang justru mendesain untuk tempat
jemuran. Lihat saja foto diatas. Ada tempat khusu untuk jemuran …..
padahal buat kami tim arsitek dimanapun, adalah tidak ingin melihat
jemuran di tampak depan bangunan dimanapun …..
Tim arsitek pun selalu mencoba untuk
mendesain tempat untuk jemuran di apartemen, biasanya aku memberi tempat
di ruang service, tetapi tetap aku tidak mengijinkan jemuran terlihat
dari luar ( seperti di rumah ‘landed’ ). Toh, orang2 Asia tetap
mengeluarkan jemurannya dari jendelan ……
Suatu saat, aku ke Venezia. Venezia memang merupakan kota air ( lihat tulisanku Menikmati ‘Piazza San Marco’ di Venezia, Bersama Merpati ). Eh,
ternyata disanapun ada jemuran yang dikeluarkan lewat jendala ….. Aku
sangat mengerti, bahwa di Venezia memang sebuah kota air, dan apartemen2
nya memang kecil2 dan tidak ada balkon, jadi mereka mengeluarkan
jemurannya lewat jendela …..
Laundry di Venezia …..
Aku menengadah keatas ketika aku
melewati ‘kanal tikus’, naik gondola. Apartemen2 ‘low cost’ disana
memang sangat kecil dan tidak ada halaman sama sekali. Mungkin juga
tidak ada ‘basement laudry room’nya walau bisa dipakai bersama, sehingga
mereka menjemur pakainya lewat jendela seperti di Asia …..
Aaahhhh ….., ternyata sama saja ya.
Tentang jemuran memang sangat ‘krusial’ dan ’sesuatu’ banget ….. Walau
mungkin hanya ’sesuatu yang kecil’ tetapi membuat banyak pihak
‘berkeberatan’ jika jemuran membuat bangunan mereka menjadi ‘berantakan’
….. Dan tim arsitek dimanapun, tetap berusaha untuk mencari solusinya,
dimanapun dan untuk siapapun ……
Salamku …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar